JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk akan membangun pabrik Bio CNG yang mengolah limbah cair pabrik sawit menjadi compressed bio-methane gas.
“Pembangunan Bio-CNG Plant ini sebagai bagian dari kebijakan sustainability Perseroan, yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan bahan bakar solar di PKS dan perumahan karyawan di sekitar kebun,” kata Andrianto Oetomo, Presiden Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk, dalam keterangan tertulis, Kamis (9 Mei 2019).
Kapasitas pabrik ini sebesar 280 m3 per jam dan tenaga listrik berkapasitas 1,2 megawatt. Andrianto mengatakan ground breaking pabrik sudah dilakukan pada akhir tahun 2018.
Rencana bisnis lainnya adalah kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) naik menjadi 570 ton per jam dari kapasitas tahun 2018 sebesar 510 ton per jam. Kenaikan ini ditandai selesainya satu pabrik sawit baru berkapasitas 30 ton per jam dan perluasan kapasitas salah satu PKS lainnya sebesar 30 ton per jam.
Dalam paparan Public Expose, Perseroan menjelaskan produksi TBS pada kuarta I 2019 sebesar 512 ribu ton, naik 73% dibandingkan kuartal I 2018 sebanyak 296 ribu ton. Sedangkan produksi CPO pada kuartal I 2019 sebesar 129 ribu ton, naik 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh membaiknya produktivitas kebun sejak beberapa bulan terakhir yang telah kembali seperti produktivitas dua tahun lalu. Selain itu, adanya tambahan produksi CPO dari perusahaan yang diakuisisi Perseroan pada akhir 2018 lalu.
Volume penjualan CPO juga naik dua kali lipat menjadi 166 ribu ton dibandingkan sebesar 82 ribu ton pada kuartal I tahun lalu, seiring kenaikan produksi ditambah dengan penjualan sisa inventory yang sempat tertahan tahun lalu akibat kongesti logistik kapal pengangkut CPO.
Kenaikan tersebut ikut mendongkrak nilai penjualan Perseroan pada kuartal I tahun ini mencapai Rp 1,37 triliun, naik 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun harga rata-rata CPO Perseroan turun sebesar 20% dari Rp 7,7 juta per ton menjadi Rp 6,1 juta per ton. Dari total penjualan tersebut, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 82%.
Kontraktor yang membangun fasilitas infrastruktur Biogas Digester, Power Plant 1.2 MW PLTBG, Upgrading & Compressed Station, beserta konversi Truk dan Genset di areal DSN di wilayah Muara Wahau, Kalimantan Timur adalah PT. Raja Gas Kharisma, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Raja Rafa Samudra.